Warkah Buat An-Nissa Itu

Warkah buat an-annisa,
Ku ukir dan ku tulis dari dasar hati,
Yang cuba untuk komunikasi,
Mencari jawapan untuk segala persoalan,
Timbul kadang tenggelam aku di alam minda,
Mencari sendiri segala kemungkinan,
Bagi setiap persoalan yang telah engkau lontarkan,
Kadang aku kuat,
Sering juga aku lemah,
Dalam usaha mencari jawapan,
Namun,
Aku tetap berdiri,
Berpegang satu janji pada diri,
“Walau apapun berlaku”
“Walau apapun kemungkinan”
“Teruskan”
“Jangan mengalah”
“Ingatlah matlamatmu”
“Dan tunjukkan pada semua”
“Engkau bisa menjadi lebih baik dari sekarang”
Justeru,
Aku tetap aku,
Tidak pernah berubah walau sedetikpun pada zahirnya,
Namun batinku kian menggoncang semula,
Semua kata-kata,
Yang pernah aku ungkap agar aku perbuat,
Tidak hanya menjadi hiasan bibir,
Tapi juga menjadi hiasan peribadi,
Lama sudah aku leka,
Lama juga tiada yang mampu membuat jiwaku sedar,
TERIMA KASIH An-Nissa,
Dirimu tetap bersemadi di jiwa,
Walau apapun cubaan yang hadir,
Aku cuba agar jiwa ini tidak berputus harap,
Pada Tuhan segalanya,
Pada Tuhan pencipta hati,
Pemilik ketenangan,
Dan juga penguasa jiwa,
Ya Allah,
Kuatkan jiwa kami,
Kuatkan hati kami,
Dan perbaikilah akhlak kami,
Hiasilah kami dengan sentiasa menyebut kalammu,
Mengamalkan segala sunnah habibmu,
Juga kurniakan jiwa yang tenang kepada kami.
An-Nissa,
Aku ingin sekali,
Melihat dirimu mengecapi nikmat bahagia,
Aku ingin melihatmu dalam keadaan yang sejahtera,
Sinar matamu kelihatan gusar,
Pergerakanmu ku perhati,
Namun masih terdapat sesuatu,
Sesuatu yang membuat aku resah,
Aku jadi bimbang,
Aku jadi bingung melihatmu,
Walaupun katamu engkau baik-baik saja,
Namun masih terdapat satu rahsia yang engkau sembunyi,
Peperiksaan akhir semester menghampir Wahai An-Nissa,
Berikan segala kudratmu untuk menghadapinya,
Biarkan segala masalah,
Abaikan segala kegelisahan,
Segala rindu engkau lepaskan seketika,
Segala ajakan yang tidak ke arah itu engkau tolak,
Tetapi ingat!!!
Jangan pernah lupa,
Berdoa pada Allah,
Agar dia permudahkan segala urusan,
Wahai An-Nissa,
Sejujurnya aku ingin,
Semuanya seperti dulu,
Namun,
Itu tidak mungkin berlaku kali kedua,
Tapi tidak juga mustahil untuk dimulakan lagi,
Bersamalah kita biarkan masa berlalu,
Membawa segala peristiwa,
Pergi,
Dalam arus waktu,
Agar suatu saat perasaan ini tetap hadir dalam jiwa,
Semoga satu saat,
 Allah kurniakan,
Anugerah perasaan yang sama dalam hatimu.

Comments

  1. wahhhh puitis sungguh.. siapakah geranan an-Nisaa itu... hehhhee

    ReplyDelete
  2. Seorang yang amat istimewa buat diri ni... masanya belum tiba untuk mengekpresi perasaan itu melebihi dari ini...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The secret behind the attack WTC 2001

Ayam Serama